CERPEN: "CERITA PENDEK DARI CERITA PANDI"
SELAMAT DATANG DI STORY WANDA< > │ BERIKAN KOMENTARMU YA SOBAT

Selasa, 08 November 2011

CERPEN: "CERITA PENDEK DARI CERITA PANDI"


Aku duduk di sebuah bangku kuliah yang usang,,yang berdebu,,kelihatan penuh coretan lalu mencoret namaku sendiri di atas sebuah buku,yang bertuliskan ‘PANDI’ ,ya ,aku bernama pandi,seorang mahasiswa yang melamunkan nasibnya diantara bayangan hitam dan putih,di antara malaikat dan setan yang akan membawaku kemasa depan yang belum tau,,kan jadi apa nantinya,,telah aku reguk pahit manisnya bangku kuliah ,sudah 2 tahun kurang dan kini aku telah semester 4. Aku anak tunggal (satu-satuna dikeluarga)

Sudah letih jari-jari ini menggempai goresan pena. Berteman dengan buku dan bergaul oleh uang yang bermaslah dengan hidup dan matinya keluargaku. Setumpuk harapan yang terkesan membumbung tinggi diotak, yang slalu ingin aku keluarkan dan membawanya ketempat tertinggi yang akan disaksikan awan biru dan kumpulan burung-burung yang bernyanyi menandakan aku datang dengan kesuksesan melekat ditubuh ini, yaaa..aku ingin seperti itu,,laksana sang raja memandang rakyatnya dan rakyatpun menghormatinya, aku ingin kebahagiaan itu menari-nari dipelupuk mata, yang menjadi saksi aku berhasil menggenggam dunia.
Tapi kenyataannya saat ini semua hanya khayalan belaka, apa mungkin aku menjangkau dunia itu ??, yang tak hanya ocehan besar, omong kosong, dan tipuan belaka yang bisa aku katakan kepada orang tuaku.
“pandi,,kapan kamu kerja nak ?” apakah setelah lulus wisuda nanti, kmu mendapat pekerjaan yang bagus nak ?”
“apakah kamu bisa membahagiakan orangtuamu yang sudah tua ini, untuk melihatmu sukses dan berhasil nak ??” ucap ibu dan bapak kepadaku.
Selalu kata-kata itu yang mereka ucapkan.
Memang, ibu dan bapakku sudah tidak muda lagi, mereka sudah tua. Kalau ebapakku, betapa sedihnya aku, ketika melihat taman-teman sebayanya menikmati masa-masa pensiun dengan ongkang-ongkang kaki dirumah, degan perut buncit yang menandakan sukses, bahagia dan makmur di hari tua. Tetapi,,,lihat ayahku !!,,beliau bermandikan keringat, mengayun becak di teriknya matahari, mengais rezeki yang dipergunakan untuk menghidupi keluarganya. Dan tentunya sebagian besar hasil jerih payahnya itu untuk membiayai kuliahku
Sudah letih rasanya kaki bapakku yang teramat rapuh itu untuk mengayuh becak, yang seharusnya bersantai dirumah meikmati hari tuanya.
“tanag saja bu, suatu saat nanti kita akan kaya,,pandi akan membahagiakan ibu dan bapak dengan uang pandi sendiri,,kita akan membangun istana yang megah jauh lebih megah dari gubuk kita saat ini, untuk tempat kita berteduh dan tempat bapak serta ibu menikmati masa-masa tua dengan layaknya dengan bahagia”. Ucapku kepada orangtuaku
Setiap mereka mendengar perkataanku, wajah mereka seperti mendapat titik cerah, senyum yang merekah di wajah yang sudah keriput itu. Sekarang ini, semuanya bukan hanya sekedar lamunku. Toh, aku punya impian yang akan kutarik masuk kedalam semangatku.
Hari demi hariaku lewatkan dngsn berbagai buku ilmu pengetahuan yang aku pinjam dari berbagai tempat mulai dari teman-teman hingga perpustakaan daerah,,semua itu aku persiapkan sebagai bekal ditempatku bekerja nanti.
Bertahun-tahun aku lewati, dan akhirnya tibalah saat yang aku nanti-nanti,,ujung dari perjuanganku selama kuliah..inilah saatnya aku wisuda, aku melangkah dengan sebuah senyuman,, terlihat rona bahagia diraut wajah kedua orangtuaku.
“lanjutkan nak “ bekerjalah ditempat yang kau inginkan “ucap ibuku.
“tenang saja bu..IPK ku tinggi,,dengan nilai ini aku pasti akan mendapatkan pekerjaan yang bagus, aku akan merantau ke jakarta untuk mewujudkan impianku juga impian bapak dan ibu”. Kataku dengan penuh semangat.
Aku akan kerja,merantau ke jakarta untuk mencari kerja yang aku impikan.”kataku dengan penuh semangat..

Aku pun meninggalkan tanah kelahiranku,aku sedih meninggalkan ibu dan bapak sendirian di dalam sebuah gubuk yang tak layak di huni.,tetapi aku janji dengan diriku sendiri,ingin membahagiakan mereka.akan ju buat istana yang megah untuknya.
Hari demi hari aku lewati,akupun sudah mendapatkan kerja,,tahun demi tahun aku pun naik pangkat ,,dan kini ak merasakan kerja yang aku impikan .aku akan bawa ortuku ke jakarta dan menempatkan sebuah rumah mewah untuk mereka tempatkan di hari tua,.
Sekarang aku ingin ke kampung halamanku,sudah lama aku tidak ke sana melihat beliau,aku rindu sekali.di atas perjalanan,aku membayangkan betapa bahagianya orangtuaku punya anak sepertiku .yang berhasil dan membanggakan mereka,.
Tibalah aku di kampung halamanku,semua telah berubah,setiap langkah kaki menjadi saksi mataku melihat semua hal yang telah berubah setelah sekian lama aku tinggalkan,,tetapi rasanya ada yang aneh,,”di mana rumahku??” di manakah gubuk yang reot itu tapi bagiku itu adalah istana khayalan tempat berbagi suka dan duka bersama kedua mataku saat ini,,seorang bapak-bapak dari belakang menepuk pundakku,dialah tetanggaku ,,dan dia berkata:;
“SABAR YA NAK,,KAMU PASTI SUDAH MELIHAT BENDERA KUNING ITU DAN RUMAHMU YANG SUDAH TERBAKAR”


Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Posting Komentar

terimakasih sudah berkomentar

FOLOW SAHABAT