CERPEN ; "SEBENTUK ANJING DAN SEMIRIPKUCING"
SELAMAT DATANG DI STORY WANDA< > │ BERIKAN KOMENTARMU YA SOBAT

Selasa, 08 November 2011

CERPEN ; "SEBENTUK ANJING DAN SEMIRIPKUCING"


Sebentuk anjing dan semirip kucing,,tidak salah jika aku menyebutnya dengan nama itu.

DIA mirip anjing,bahkan tidak menyerupai bentuk anjing lagi,karena dia bukan anjing,dia memiliki sepasang mata,satu hidung dengan dua lubang untuk bernafas ,mulut pun dia ada bahkan wajah yang anjing juga pun punya,tetapi tidak seperti anjing,
kenapa?? karena bedanya dia tak berkaki empat,dia tidak berbulu lebat,dia tidak menggonggong jika kelaparan dan ada maling ataupun mengejar mangsanya.
DIA sangat berwibawa jika bergandengan tangan dengan semirip kucing yang cantik namun genit,
ya..genit nya membuat sebentuk anjing tersebut sangat gagah,memuntahkan lendir-lendir liur sebentuk anjing bahkan menguras kantong dalam –dalam sebentuk anjing tersebut.

Ini real(nyata),apa yang aku lihat .mencari apa yang mereka sembunyikan dariku ,dari pacarnya,suami/istrinya dari saudara-saudaranya yang bukan sebentuk anjing juga bukan semirip kucing,dari semua yang curiga dengan gerak-gerik mereka.
aku seperti detektif dari serial komik yang memata-matai apa yang mereka kerjakan selama ini,sebentuk anjing itu tidak sedang kerja,tidak sedang rapat atau metting. bohong saat mereka menelpon seseorang dengan nada dan suara yang begitu lembut tetapi ber gonggong dalam hatinya..”ma,,aku pulang kayaknya malam deh ,jangan tunggu aku ya,aku mau meeting dulu dengan rekan kerja,," Ucap sebentuk anjng tersebut.kok bodoh dan tolol ya yang menjawab telepon tersebut , kenapa tidak menghalangi atau memarahi si anjing itu,malahan mengangguk dan mengiyakan saja.

Dengan mata yang lugu, aku tidak sedang berhayal seperti berkhayal nya seseorang yang ingin mempunyai rumah 1 miliar jika menang kontes reality show atau tidak sedang berhayal jadi penyanyi terkenal karena juara satu lomba pencarian bakat di stasiun tv swasta, aku melihat itu semua. Di lobi hotel, digelapnya malam, di persimpangan gang, warung remang-remang, diskotik,d.sudut warnet, di sudut taman yang gelap, bahkan di kosan. Mereka mudah di jumpai,
tidak salah jika TUHAN menciptakan hidung si anjing tersebut dengan pengendusan yang sangat tajam, yaitu untuk mengendus aroma parfum yang sangat harum dari semirip kucing, parfum yang menempel di badan, di ketiak, bahkan di sekitar selangkangan mereka. Parfum yang menurutku tidak lebih harum dari pada bau bangkai yang tersembunyikan dengan cukup rapih .

Yaa TUHAN,,kenapa kau ciptakan pengendusan yang tajam untuk anjing tersebut jika hasilnya hanya untuk meniduri kucing yang liar dan untuk melatih kucing kampung yang lugu, polos agar menjadi liar dan dilatih untuk terbiasa mnghadapi anjing berkantong tebal. Kenapa kau tidak memberikan si anjing tersebut hidung yang seperti pinokio, jika dia berbohong maka hidungnya panjang bahkan lebih panjang dari hidung manapun di dunia, jadi semua orang bisa tahu kalau dia sedang berbohong, agar tidak ada yang terlukai dan tersakiti.

wanita itu menangis, mengeluh resah kepadaku, aku yang duduk di sampingnya setia mendengar ceritanya.wanita itu adalah sahabat dekatku.
“ka,kenapa dia akhir-akhir ini seperti itu sikapnya?,,dia 360 derajat berubah dari sikapnya yang dulu”.kata sahabatku.

“Berubah kenapa??”, tanyaku kepadanya

“aku gak tau dika, apa salah ku?”.setiap hari dia menyakiti hati ku,sekarang dia meninggalkan aku dan bayi yang ada di perut ini ,sudah berapa bulan dia menghilang gak ada kabar,aku bingung dika, aku benar2 sedih, rasanya aku ingin mati dika..”,ucap sahabat ku itu.

Memang tidak salah jika ku menyebutnya dengan sebentuk anjing ,maaf aku berkata kasar,tetapi keganasan nya itu lebih tajam dari pengendusan seekor anjing yang sedang melacak penjahat .
tidak kalah dengan cerita sahabatku tadi,aku pun jadi tertarik saat tanteku bertanya kepadaku tentang apa yang aku lihat di sudut lobi hotel yaitu ketika pamanku yang aku sebut sebentuk anjing juga sedang menggenggam tangan semirip kucing yang keliatanya masih muda berseragam putih abu-abu.
Tanteku mendekap kesedihan yang sangat pedih, suami yang dia sayangi rela mendustakan ijab kabul yang terlisan dari hati, suami yang lupa akan tugasnya sebagiai imam keluarga yang selalu setia di dunia dan akhirat.
Tanteku,,kenapa kamu yang meratapi ini semua, di balik topeng si anjing kau terlena, betapa buas gonggongan sebentuk anjing itu yang rela mengecap warna merah di pipi kanan tanteku dengan kedua tangan nya.
Bukan hannya itu, di bahu yang telah bercap hitam karena sudah tidak merah lagi.di tangan,di kaki. itu semua berani dia pertunjukan keganasan gonggongngannya di depan kedua buah hati mereka.

Maaf tante,, kenapa aku menceritakan semua ini karena aku ingin berkata jujur tentang apa yang ada di balik semua yang tidak kamu ketahui,kamu telah menyuruhku untuk menyelidiki suami mu, sebenarnya aku jijik menjadi detektif untuk memata-matai sebentuk anjing yang terlalu muak bagiku karena aku tau dia juga yang menghamili sahabatku,. aku mengadu ke kamu tentang menjijikkannya sikap dia di belakang hatimu, dia telah mencium hati, memeluk jiwa dan raga semirip kucing yang telah menggoda sebentuk anjing mu. aku benci dengan semua ini, maaf tante,, aku berjalan meninggalkan kamu menangis tersedu sendirian, biarkan kedua anakmu yang masih kecil menemanimu, karena merekalah yang paling jujur tentang perasaan hati.

Setelah aku meninggalkan tanteku, aku berjalan sambil memutar peristiwa yang terjadi,aku mencoba duduk di sebuah halte di pinggir jalan sudut kota, di sini aku sendiri dengan bulan dan bintang yang melihatku dan menemaniku, seakan bintang itu ingin mendekat kepadaku dan sang bintang kini bertanya kepadaku ,”apa kamu yakin pacarmu juga terkena rayuan sebentuk anjing itu ?”.
aku berkata dalam hati ”tidak bintang,,pacarku setia, aku percaya padanya ,karena aku pun bukan sebentuk anjing yang tega menyakiti perasaanya.”
“Apakah kamu yakin”? “ kata bintang yang terus menggoda keyakinanku malam itu,.
aku marah dengan bintang,karena bintang bicara seperti itu.
“hey bintang,pergi sana !!! aku tidak percaya dengan mu!! aku tau pacarku itu setia kepadaku, lebik baik kamu pergi! ,pergi!!”, kataku kepada bintang dengan penuh emosi.
Lalu Bintang pun pergi dariku ,dari kejahuan dia telah tertutupi awan,sekarang aku sendiri. setelah bintang pergi,,kini mataku terpaku kepada kendaraan yang pelan –pelan melintas di depanku,entah mengapa semuanya terasa lamban, waktu berdetak pelan, kendaraanpun melaju pelan,orang-orang yang berjalan di depanku terlihat semua geraknya pelan sekali,,apa maksud ini semua,apakah ini daya fatamorganaku ataukah ,,,

tiba-tiba ada sebuah mobil melintas di depanku, ternyata itu mobil pamanku. Aku terkejut, di dalam mobil tersebut ada sebentuk kucing ,,tetapi kucing ini berbeda dari yang di lobi hotel, SEBENTUK KUCING ITU ADALAH PACARKU...

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Posting Komentar

terimakasih sudah berkomentar

FOLOW SAHABAT