CERPEN;"AKU DAN KUMISMU"
SELAMAT DATANG DI STORY WANDA< > │ BERIKAN KOMENTARMU YA SOBAT

Selasa, 08 November 2011

CERPEN;"AKU DAN KUMISMU"

Di dunia ini banyak pertentangan,,aku dan kamu itu pertentangan,.kita dan mereka itu juga pertentangan,. Tetapi kenapa mereka menentang kita,. Ini hidup kita bukan hidup mereka.,kenapa mereka menentang ,.tetapi dalam akal pikiran,jelas dia melihat kita seperti itu.

Dengar semuanya ,Aku jalanin semua ini dengan ikhlas ,TUHAN sudah mengatur takdir masing-masing setiap manusia,tetapi apakah aku salah mencium dia?
 memeluk dia ?

dan menusukan sesuatu di belakang dia?
Kalian,aku dan dia tau hidup ini Cuma sekali ,kalau di takdirkan menjadi dua kali mau aku jalanin hidup ini seperti hidup kalian,tidak
dihina,tidak dihakimii masal ,tidak di usir bahkan tidak di pandang jijik di kampung ini,.Aku dan dia berjalan tertatih-tatih ,kaki ku sudah lunglai berjalan  jauh  untuk mendapatkan desa yang bisa menerima kita apa adanya.sedih rasanya berpisah dengan keluarga,berpisah dengan bapakku yang sekarang sangat membenciku habis-habisan .ibu  yang selalu aku sayangi dan kakaku yang
bernama NURHASANAH ,aku mengharapkan sekali lagi orangtuaku  masih menerima aku sebagai anaknya.
panji ,kemana lagi kita akan melangkah ,aku bingung ”Tanya dia kepadaku.
aku juga ndak tau mas harus kemana kita melangkah ,kita jalan saja,jalan terus,sampai kita temukan tempat yang mau menerima kita apa adanya,sudahlah mas,jangan di sesali,aku tau ini salah ku,kenapa kita sampai ketahuan sama masyarakat kampung,kamu tidak sendirian ada di posisi yang salah ,kita  jadi begini juga ,itu salahku mas,”aku berkata kepada dia.
perlahan keringat kami bercucuran tak tahan rasanya mencari tempat berteduh ,bermandi darah dan keringat, panas terik matahari seakan menghukum kita,badanku rasanya sakit sekali, setelah benda  tumpul itu menghantamku, aku pun  tidak mampu menyelamatkannya   saat kepalanya di lempar batu oleh salah seorang warga kampung ku karena mereka geram dengan ulah kami.
“dasar manusia biadab,kami semua tiak sudi menerima kalian di kampung kita,kalian lebih baik di bakar hidup-hidup”kata bapak RT  kepada saya dan anton,
Wajar mereka marah mereka geram melihat tingkah kami,tetapi apakah mereka tidak bisa lebih sopan untuk menghajar kami , mereka boleh sinis terhadap kita,tetapi jangan seperti itu,kita kan bukan hewan,kita manusia yang di lahirkan tuhan untuk  hidup dan berembang biak dengnan cara ku sendiri.
kami berdua di keroyok puluhan masyarakat kampung, kami merasa hampir mati ,ingin  rasanya berlari menghidar, tetapi kami dikepung dengan puluhan orang yang menghajar kami habis-habisan ,bayangkan tangan yang biasa mencangkul di sawah yang otot nya sangat kekar itu menghancurkan badan kami,bukan dengan tangannya saja tetapi masih ada kayu,bambu dan batu yang sudah mereka siapkan .
ya,,siap menhancurkan kita kapanpun mereka mau.
Kampung itu suci ,kampung itu tak pantas menerima orang seperti kita berdua, lalu kenapa kita  melakukan nya?
Jelas DIA pria,, dan AKU juga pria,
KITA BERDUA ADALAH LAKI-LAKI.
Jelas-jelas DIA berkumis dan berjakun lalu AKU juga berkumis dan berjakun ,
walaupun kumis ku tak selebat dia .
Lalu apa yang salah??
Bagi kami ini cinta, ya,cinta yang melampaui keterbatasan akal dan pikiran ,cinta yang menembus logika ,tetapi aku cinta ,aku nyaman di samping dia .,persetan dengan wanita yang meninggalkan ku menikah  dengan pemuda yang lain, yang saat itu aku saying betul dengan perempuan tersebut.
semenjak itu aku terpukul.,aku berjanji bahwa di dunia ini tidak ada wanita selain ibu dan kakak perempuan ku .
Lalu bagaimana lagi ,semuanya sudah terlambat,. Dia juga menyayangi ku, dia bernasip sama seperti ku waktu di kota ,kenapa juga dia hadir di kampung kami dan menyayangiku,

Setelah sekian lama kami berjibaku dari kerumunan massa yang menghakimi kami secara sepihak,aku dan anton  pun bisa lolos juga, berlari sekencang mungkin,adalah kewajiban kita saat itu,dalam keadan darurat seperti itu,kaki yang hampir patah pun ini sepertinya tidak terasa sakit.
Aku dan dia sekarang duduk di bawah pohon rindang, ranting dan daun-daunnya menyelimuti kita yang sebenarnya tidak cukup untuk memayungi hati kami yang sudah di landa rasa tak karuan ,hati ini terlalu panas,atau munkain hati ini sebentar lagi akan mendung.
Rasanya tempat ini terlalu gersang ,kita ingin sekali berjalan ke desa sebelah yang jarakny a masih 2 kiliometer  tetapi rasanya kaki sudah tidak kuat untuk berjalan ,kepalaku sangat pusing ,dia yang berada di sampingku pun terlihat sangat sakit,
 aku tau ,aku merasakan nya,merasakn luka nya,merasakan darah yang terus mengalir dari kepala ,kaki dan tangan nya,
Aku tak sanggup jika dia meninggal di sini,aku tak mampu dia meninggalkan aku sendirian di tempat ini,
Aku menggenggam erat tangan dia ,aku tak tau harus berbuat apa,otak ku sudah kalut ,aku bingung, aku mau dia bertahan ,mau tak mau akan ku gendong dia  Tetapi sangat lah berat menopang  badan’nya di tubuhku.
 dia berkata”biarkan aku mati di tempat ini,”
Aku pantas mati dengan rasa sakit seperti ini,maafkan aku,,maafkan aku…”kata anton.
“kamu gila,kamu gila meninggal kan aku,
Kita bertahan ,kita bertahan sayang,.”ucapku kepadanya.
Tiba-tiba suara menjadi hilang,burung di awan melihat aku dan dia,,
Aku Hidup dan dia meninggalkan jejak yang tak pernah aku lupakan seumur hidup..
                                                                                               

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

Posting Komentar

terimakasih sudah berkomentar

FOLOW SAHABAT